Keributan pecah antara ofisial dan pemain Arema FC dengan Persija Jakarta dalam pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (8/11/2025) sore WIB.
Insiden terjadi ketika pemain asing Arema FC, Paulo Roberto Moccelin alias Paulinho, menampar winger Persija asal Brasil, Allano Lima, pada masa injury time babak kedua. Kejadian di pinggir lapangan, tepatnya di depan bangku cadangan Persija, memicu emosi ofisial tim ibu kota. Adu mulut pun tak terhindarkan antara kedua belah pihak.
Kericuhan memuncak saat beberapa pemain dan ofisial Arema FC mendekati bangku Persija, yang merambat hingga pojok barat daya stadion. Akibatnya, Gerson Rios, pelatih kiper Persija, terjatuh ke saluran air.
Panas dan Keras Sejak Awal
Gerson Rios bersama video analis dan asisten pelatih Persija, Italo Bartole, akhirnya mendapat kartu merah dari wasit Yudi Nurcahya. Namun, dari pihak Arema FC, hanya asisten pelatih Andre Caldas Costa yang diganjar kartu merah.
Dalam kericuhan itu, kiper cadangan Persija, Andritany Ardhiyasa, ambruk sambil memegangi kepalanya dan harus ditandu tim medis.
Pertandingan memang berlangsung panas sejak awal. Wasit Yudi mengusir dua pemain, yakni Julian Guevara pada menit ke-83 dan Jordi Amat pada menit ke-90+1.
Ungkapan Mauricio Souza
Pelatih Persija, Mauricio Souza, menyayangkan insiden tersebut. Menurutnya, sepak bola seharusnya dimainkan di lapangan, bukan untuk berkelahi.
“Terkait insiden di akhir pertandingan, ini hal yang tidak ingin kami lihat dalam sepak bola. Sepak bola harus diselesaikan di lapangan. Tidak ada yang masuk ke lapangan untuk berkelahi,” ujar Souza.
“Kalau ingin bertarung, itu tempatnya di arena lain. Sayangnya, saya tidak ingin berada dalam situasi seperti itu. Semua hal seharusnya diselesaikan lewat permainan, lewat sepak bola,” tambahnya.
Souza juga menekankan bahwa kesalahan bisa datang dari kedua pihak. “Tapi mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ini hanya kesalahan pemain? Saya tidak tahu. Kami pun melakukan kesalahan,” tutupnya.
