Inter Milan Dinilai Mulai Alami Kelelahan Mental Seperti Liverpool dan Barcelona

Jakarta – Jurnalis olahraga Italia, Fabio Caressa, menilai Inter Milan mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan mental yang serupa dengan apa yang dialami Liverpool dan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu ia sampaikan dalam acara Deejay Football Club di Radio Deejay, seperti dikutip dari FCInter1908.

Menurut Caressa, meski Inter masih mencatat hasil positif dalam beberapa laga terakhir — termasuk kemenangan atas Verona dan Kairat Almaty — performa mereka mulai memperlihatkan gejala kelelahan psikologis. Ia menilai padatnya jadwal dan tekanan tinggi untuk terus menang menjadi faktor utama yang mengikis ketajaman mental skuad asuhan Simone Inzaghi.

“Saya rasa Inter mulai kelelahan secara mental,” ujar Caressa. “Mereka sudah bertahun-tahun bermain dua atau tiga kali dalam seminggu, selalu dengan tuntutan untuk menang. Tekanan semacam itu perlahan menumpuk.”

Dibandingkan dengan Liverpool dan Barcelona

Caressa kemudian membandingkan situasi Inter dengan dua raksasa Eropa lainnya. Liverpool dan Barcelona, katanya, juga sempat mengalami penurunan performa setelah melalui periode panjang dengan intensitas tinggi.

“Masalah ini sama seperti yang dialami Liverpool musim ini, dan juga Barcelona,” jelasnya. “Selama bertahun-tahun mereka bermain dengan ritme dan tekanan yang luar biasa. Jenis sepak bola seperti ini sangat menguras energi, terutama bila kamu selalu berada di puncak.”

Caressa menilai fenomena ini bukan hanya soal fisik, tetapi lebih pada beban mental yang dihadapi tim-tim besar. Kombinasi ekspektasi publik, tekanan internal, dan kebutuhan untuk selalu konsisten menciptakan kelelahan yang tak terlihat di permukaan, meski hasil di lapangan masih baik.

Inter Perlu Mengatur Fokus dan Energi

Menurut Caressa, tantangan utama bagi Inter saat ini adalah menjaga fokus dan mengatur energi agar performa tidak menurun seiring musim berjalan.

“Ada perbedaan besar antara berjuang di posisi keempat dan bersaing untuk gelar juara,” ujarnya. “Jika Inter tidak bisa mengelola tekanan ini, mereka bisa mengalami kemunduran performa yang signifikan. Dengan gaya bermain mereka yang intens, hal itu bisa berakibat fatal.”

Pendapat Caressa menjadi pengingat bahwa kekuatan mental memainkan peran penting dalam menjaga dominasi sebuah tim. Bagi Inter Milan, mempertahankan kejernihan pikiran di tengah jadwal padat dan tekanan publik bisa menjadi kunci untuk tetap bersaing di jalur juara.


Mungkin Anda Menyukai