Jakarta – Liverpool akhirnya mengakhiri rentetan hasil buruk di Premier League dengan kemenangan penting atas Aston Villa. Bermain di Anfield, Minggu (2/11/2025), The Reds menundukkan tim tamu dengan skor 2-0 pada pekan ke-10 Liga Inggris musim 2025/2026.
Kemenangan ini terasa istimewa bukan hanya karena memutus empat kekalahan beruntun, tapi juga menandai momen bersejarah bagi Mohamed Salah.
Jalannya Pertandingan: Dari Tekanan hingga Kelegaan
Sejak menit awal, Liverpool tampil agresif namun menghadapi pertahanan rapat dari Villa. Hugo Ekitike sempat membobol gawang lawan, tapi golnya dianulir oleh VAR. Tim tuan rumah terus mencari celah lewat kombinasi di sektor sayap dan umpan vertikal dari Alexis Mac Allister.
Kebuntuan baru terpecah menjelang turun minum. Kesalahan fatal dari kiper Emiliano Martinez yang salah mengoper bola justru membuka peluang bagi Salah. Pemain asal Mesir itu langsung memanfaatkan kesempatan dengan penyelesaian dingin yang menggetarkan gawang Villa.
Sorak penonton Anfield pun meledak, menandai kembalinya Liverpool ke jalur positif.
Di babak kedua, anak asuh Jürgen Klopp semakin dominan. Penguasaan bola meningkat, dan tekanan terhadap Villa makin intens. Gol kedua datang melalui tembakan Ryan Gravenberch yang berubah arah setelah membentur bek lawan, memastikan kemenangan dua gol tanpa balas bagi The Reds.
Gol ke-250 Mohamed Salah: Sebuah Tonggak Bersejarah
Bagi Mohamed Salah, gol tersebut bukan sekadar pembuka kemenangan. Itu adalah gol ke-250 dirinya untuk Liverpool di semua kompetisi — torehan luar biasa yang hanya bisa disamai oleh Roger Hunt dan Ian Rush dalam sejarah klub.
Sejak bergabung dari AS Roma pada 2017, Salah terus menjadi motor serangan utama Liverpool. Hampir di setiap musim, ia menyumbang lebih dari 30 gol atau assist, membuktikan konsistensi dan ketajamannya di level tertinggi.
Dengan capaian ini, Salah juga menyamai rekor kontribusi gol terbanyak di Premier League untuk satu klub — 276 gol dan assist — yang sebelumnya dipegang Wayne Rooney bersama Manchester United.
Menariknya, gol bersejarah itu lahir bukan dari aksi individu spektakuler, melainkan hasil insting cepat memanfaatkan blunder lawan. Di usia 33 tahun, naluri mencetak gol Salah terbukti masih sama tajamnya seperti saat pertama kali datang ke Anfield.
Reaksi Salah: “Saya Bangga dan Bahagia”
Usai laga, Salah mengungkapkan rasa syukurnya bisa membantu tim meraih kemenangan sekaligus menorehkan catatan pribadi yang membanggakan.
“Rasanya luar biasa bisa mencetak gol dan membawa Liverpool menang,” ujar Salah setelah pertandingan. “Angka 250 bukan sekadar jumlah, tapi bukti dari kerja keras dan dedikasi selama saya di sini. Saya sangat bangga dan bersyukur.”
Pernyataan itu menunjukkan sisi rendah hati Salah, yang tetap fokus pada kontribusinya untuk tim meski telah mengukir berbagai rekor individu.
Ikon Abadi di Anfield
Dengan 250 gol di bawah namanya, Mohamed Salah kini semakin kokoh di jajaran legenda besar Liverpool. Jika ia mampu menjaga performa dan ketajamannya, bukan mustahil sang bintang asal Mesir akan menembus angka 300 gol dan menulis bab baru dalam sejarah The Reds.
