Mantan asisten yang pernah membantu Shin Tae-yong di awal masa kepelatihannya bersama Timnas Indonesia, Ricky Riskandi, mengungkap pandangannya soal kegagalan Patrick Kluivert membawa skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026.
Ricky, yang pernah ditunjuk PSSI sebagai sekretaris tim nasional untuk mendampingi Shin Tae-yong dalam urusan nonteknis dan administrasi, mengaku sempat terkejut dengan keputusan federasi yang mendepak pelatih asal Korea Selatan itu.
Menurut pria berusia 43 tahun tersebut, keputusan PSSI memberhentikan STY terkesan terburu-buru. Padahal, menurutnya, performa Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan.
“Saya sangat kaget dan menyayangkan saat Coach STY diberhentikan. Karena dia yang membangun dari awal, otomatis pekerjaannya di Timnas Indonesia belum tuntas,” ujar Ricky, dikutip dari kanal YouTube Bicara Bola.
“Ibarat bunga, belum sempat mekar sudah dipetik. Padahal masyarakat Indonesia sudah mulai melihat hasil kerjanya. Ini sungguh disayangkan, seperti layu sebelum berkembang,” lanjutnya.
⚠️ Benih Keraguan Sejak Awal Penunjukan Kluivert
Ricky mengaku sejak awal sudah memiliki keraguan terhadap keputusan PSSI menunjuk Patrick Kluivert. Meskipun ia menghormati rekam jejak dan pengalaman pelatih asal Belanda tersebut, Ricky menilai perbedaan konteks dan durasi kerja menjadi tantangan besar.
“Kalau bicara soal taktik dan teknik, jujur saya tidak terlalu yakin saat Patrick Kluivert ditunjuk. Secara pribadi, saya merasa ragu. Setiap pelatih pasti punya kelebihan, tapi situasinya berbeda,” ujarnya.
Menurut Ricky, Shin Tae-yong memiliki keunggulan besar karena telah membangun fondasi tim selama lima tahun dan memahami karakter para pemainnya dengan sangat baik.
“Saya tetap respek kepada Patrick, tapi yang membangun fondasi itu STY, dan itu proses panjang. Dia tahu luar dalam Timnas Indonesia,” ucap asisten pelatih Sriwijaya FC tersebut.
“Saya rasa persoalannya bukan sekadar taktik. Tapi apakah Patrick bisa membangun kepercayaan dan kekompakan tim dalam waktu yang sangat singkat? Itu yang sulit,” lanjutnya.
Jika Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas
Meski Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah menutup peluang untuk kembali mendatangkan Shin Tae-yong, Ricky tetap optimistis bahwa pelatih asal Korea Selatan itu bisa sukses jika diberi kesempatan kedua.
“Kalau bicara kemungkinan sukses, saya tidak mau munafik. Sepak bola bukan matematika, tapi peluang itu ada. Kadang juga tergantung rezeki,” kata Ricky.
Ia menjelaskan, keunggulan utama Shin adalah tidak perlu beradaptasi dari awal, karena sebagian besar pemain di skuad Garuda saat ini merupakan hasil pilihannya sendiri — termasuk para pemain naturalisasi.
“Kalau Coach STY ditunjuk lagi, saya yakin peluang suksesnya besar. Karena ini sebenarnya proyek yang dia bangun sejak lama. Fondasinya sudah ada, tinggal melanjutkan,” tegas Ricky.
