Fenomena Senne Lammens: Manchester United Akhirnya Temukan Stabilitas di Bawah Mistar

Manchester United membuat langkah berani pada bursa transfer musim panas 2025. Mereka memutuskan melepas Andre Onana, yang sebelumnya menjadi pilihan utama, untuk memberi tempat bagi kiper muda asal Belgia, Senne Lammens.
Keputusan itu sempat menimbulkan tanda tanya besar, mengingat Lammens belum banyak memiliki pengalaman di level tertinggi.

Namun waktu membuktikan bahwa langkah tersebut bukan keputusan gegabah. Didatangkan dari Royal Antwerp dengan harga sekitar £18 juta, Lammens langsung menunjukkan kualitasnya di bawah asuhan Ruben Amorim. Ketenangan, refleks cepat, dan kepercayaan diri tinggi menjadi ciri khasnya sejak debut bersama Setan Merah.

Kehadirannya juga menandai perubahan arah Manchester United — dari klub yang mengandalkan nama besar, kini berani memberi kepercayaan pada talenta muda. Tak butuh waktu lama, publik Old Trafford jatuh hati pada kiper berpostur 1,93 meter itu.

Dalam beberapa laga awal Premier League, Lammens mulai membangun reputasi sebagai kiper yang bisa diandalkan — bahkan melebihi performa Onana dan Altay Bayindir. Penampilannya melawan Sunderland, Liverpool, dan Brighton menjadi bukti nyata bahwa United tak salah memilih penjaga gawang baru.


Debut Sempurna di Old Trafford

Lammens mencuri perhatian sejak laga debutnya di Premier League saat Manchester United menjamu Sunderland (4 Oktober 2025). Alih-alih gugup, ia tampil penuh percaya diri dan memancarkan ketenangan yang jarang dimiliki kiper muda.

Kiper asal Belgia itu mencatat tiga penyelamatan krusial, termasuk dua momen penting: menggagalkan tembakan keras Granit Xhaka jelang turun minum, serta menepis sepakan Chemsdine Talbi di menit-menit akhir. Old Trafford pun bergemuruh memuji penampilan perdananya.

Berkat kontribusi gemilangnya, United menang 2-0, dan Fotmob memberi rating 8.6 — tertinggi di antara semua pemain. Tak heran jika fans MU mulai menjulukinya “Schmeichel muda yang menyamar.”


Tampil Tenang di Neraka Anfield

Laga kedua langsung menjadi ujian mental bagi Lammens — tandang ke markas Liverpool di Anfield. Tekanan besar dari rival abadi itu tidak membuatnya goyah. Justru, Lammens tampil luar biasa dengan lima penyelamatan penting dan menjadi salah satu kunci kemenangan MU 2-1.

Momen paling krusial terjadi pada menit ke-35. Alexander Isak menerima umpan terobosan dari Ibrahima Konate, namun Lammens dengan refleks cepat menutup ruang dan menahan bola dengan kakinya. Aksi itu menyelamatkan United dari kebobolan dan memantapkan posisinya sebagai pemain terbaik di laga tersebut dengan rating 8.4 dari Fotmob.

Media sosial pun ramai memuji sang kiper muda — beberapa fans bahkan menyebut Lammens “telah mengubah hidup mereka.”


Tetap Solid Saat Hadapi Brighton

Setelah dua laga gemilang, Lammens kembali tampil solid saat menghadapi Brighton di Old Trafford. Meski kebobolan dua gol, performanya tetap stabil dan membantu MU menang 4-2.

Ia melakukan tiga penyelamatan penting, termasuk menepis peluang emas Danny Welbeck di awal laga dan sundulan Ferdi Kadioglu di penghujung pertandingan. Rating 6.6 dari Fotmob membuktikan bahwa Lammens tetap konsisten meski dalam laga penuh tekanan.


Calon Ikon Baru di Old Trafford

Dalam tiga laga awalnya, Senne Lammens sudah menunjukkan ketenangan, kualitas, dan kepribadian yang dibutuhkan seorang kiper top. Catatan awalnya bahkan lebih baik dibandingkan Onana, yang hanya mencatat dua kemenangan di tiga laga pertamanya bersama MU, maupun Bayindir yang menelan tiga kekalahan beruntun.

Kini, Lammens tak sekadar menjadi pengganti. Ia mulai menjelma menjadi simbol stabilitas baru di bawah mistar Old Trafford — sosok yang berpotensi menjadi ikon masa depan Manchester United.


Kesimpulan:
Dengan usia muda dan performa matang, Senne Lammens bukan hanya solusi sementara, tapi investasi jangka panjang bagi Manchester United. Jika ia terus konsisten, era baru di bawah mistar gawang Setan Merah sudah resmi dimulai.

Mungkin Anda Menyukai