Laga El Clasico di Santiago Bernabeu seharusnya menjadi malam penuh kebahagiaan bagi Real Madrid. Tim asuhan Xabi Alonso berhasil menaklukkan Barcelona dengan skor 2-1, sekaligus memperlebar jarak di puncak klasemen La Liga 2025/2026.
Namun, di balik kemenangan tersebut, muncul momen panas yang melibatkan bintang utama Madrid, Vinicius Junior.
Pemain asal Brasil itu memang tidak mencetak gol, tetapi justru menjadi sorotan utama — bukan karena aksinya di lapangan, melainkan karena ledakan emosinya setelah digantikan pada menit ke-72.
Kamera DAZN menangkap momen saat Vinicius tampak frustrasi meninggalkan lapangan. Tak lama kemudian, bocoran percakapan panasnya dengan sang pelatih pun beredar luas di media Spanyol.
Ledakan Emosi di Bernabeu
Menurut laporan DAZN, saat berjalan ke tepi lapangan, Vinicius terlihat marah dan melontarkan kalimat tajam:
“Saya? Pelatih? Selalu saya! Saya akan meninggalkan tim. Lebih baik saya pergi.”
Xabi Alonso disebut berusaha menenangkan situasi dengan nada tegas:
“Sudahlah, Vini, cukup!”
Namun amarah Vinicius belum juga reda. Dengan ekspresi penuh emosi, ia menatap ke arah tribun dan menutup perdebatan dengan kata singkat namun keras:
“Persetan!”
Adegan itu menggambarkan tingginya tensi dan tekanan di tubuh Real Madrid, bahkan di tengah kemenangan penting atas rival abadinya.
Antara Ambisi dan Emosi
Meski reaksi Vinicius dianggap berlebihan, pihak manajemen Real Madrid disebut memahami konteks di balik kemarahannya. Emosi tersebut dinilai lahir dari ambisi besar dan rasa tanggung jawab sang pemain terhadap performa tim.
Namun, sebagai salah satu kapten ketiga Real Madrid, sikap seperti itu tetap dianggap tidak pantas dan berpotensi mengganggu keharmonisan ruang ganti.
Amarah Vinicius juga sempat berlanjut usai peluit panjang berbunyi. Ia terlihat terlibat adu mulut dengan Lamine Yamal, bahkan nyaris terlibat kontak fisik sebelum akhirnya dipisahkan petugas keamanan saat menuju lorong ruang ganti.
Kesimpulan:
Kemenangan Madrid atas Barcelona seharusnya menjadi malam penuh sukacita. Namun, emosi Vinicius Junior menjadi catatan tersendiri — mengingatkan bahwa di balik kesuksesan, tensi dan ego besar selalu menghantui ruang ganti tim sebesar Real Madrid.
