Xabi Alonso Persiapkan Taktik Khusus untuk Menghentikan Maestro Barcelona

Jakarta – Xabi Alonso akan memimpin Real Madrid dalam El Clasico pertamanya sebagai pelatih dengan satu misi besar: mengalahkan Barcelona melalui duel taktik di lini tengah. Pertandingan di Santiago Bernabeu ini bukan hanya soal persaingan gengsi, tetapi juga ujian bagi kecerdasan strategi sang mantan gelandang yang dikenal dengan pendekatannya yang cermat dan detail.

Bagi Alonso, menembus pertahanan Barcelona dan menciptakan ancaman gol bukan hal yang mudah, meskipun banyak yang menganggap lini belakang tim asuhan Hansi Flick belum sepenuhnya kokoh. Tantangan sesungguhnya justru berasal dari gaya permainan Barcelona yang selalu menekankan penguasaan bola—sebuah filosofi yang juga diterapkan Alonso di Madrid.

Pertarungan di Lini Tengah: Kunci Kemenangan

Kemungkinan besar, kemenangan akan ditentukan di lini tengah. Alonso dikabarkan sedang mempersiapkan rencana khusus untuk memenangkan duel tersebut, terutama dalam mengatasi satu sosok yang menjadi otak permainan Barcelona: Pedri Gonzalez.

Pedri: Jantung Permainan Barcelona

Di antara sekian banyak gelandang Barcelona, Pedri memiliki peran yang sangat vital. Gelandang asal Kepulauan Canary ini mengatur ritme permainan tim dengan kemampuannya menghubungkan lini belakang dan depan, serta menjaga keseimbangan permainan yang sangat baik. Hingga musim ini, Pedri tercatat sebagai pemain dengan jumlah umpan terbanyak di La Liga dengan 747 umpan, serta mencatatkan 62 kali pemulihan bola. Angka-angka ini mencerminkan betapa besar pengaruhnya dalam menjaga kelancaran permainan Barcelona di bawah asuhan Flick.

Tak banyak tim yang berhasil menghalangi pengaruh Pedri di lapangan. PSG dan Sevilla adalah dua contoh langka yang berhasil menekan pergerakannya dalam beberapa pertandingan terakhir. Dengan demikian, muncul pertanyaan besar bagi Alonso: apakah ia akan menugaskan seorang pemain untuk menjaga Pedri secara ketat dalam El Clasico nanti?

Valverde atau Tchouaméni untuk Menjaga Pedri?

Jika Alonso memilih untuk menugaskan pemain khusus untuk mengawal Pedri, Federico Valverde menjadi pilihan yang paling logis. Dikenal dengan daya jelajah yang luas dan stamina yang luar biasa, gelandang asal Uruguay ini dianggap paling cocok untuk mengimbangi gerak-gerik Pedri sepanjang pertandingan. Alternatif lain adalah Aurelien Tchouaméni, terutama jika Valverde diposisikan di bek kanan.

Risiko Strategi Man-Marking

Meski strategi man-marking terhadap Pedri tampak menarik, hal tersebut tentu membawa risiko besar. Alonso tentunya sadar bahwa pendekatan ini bisa berisiko dan malah membuat Madrid kehilangan kendali permainan. Man-marking terhadap Pedri bisa menandakan bahwa Madrid bukan datang untuk mendominasi bola, melainkan hanya mengikuti pergerakan lawan.

Selain itu, fokus berlebih pada satu pemain bisa membuka ruang bagi Barcelona di sektor lain. Begitu pemain bertahan Madrid terperangkap dalam pengawalan Pedri, tim asuhan Flick bisa lebih leluasa membangun serangan dari area-area yang tak terjaga.

Hansi Flick dan staf kepelatihannya diyakini telah mempersiapkan kemungkinan tersebut dengan matang. Mereka siap memanfaatkan situasi jika Pedri menjadi fokus utama pengawalan Madrid. Oleh karena itu, keputusan Alonso untuk memilih antara menugaskan pengawal khusus atau menjaga struktur tim akan menjadi faktor penentu dalam hasil El Clasico pertama dalam karier kepelatihannya di Real Madrid.

Mungkin Anda Menyukai