Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyampaikan pesan menyentuh kepada para penggemar sepak bola Tanah Air setelah kegagalan Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026. Ia meminta seluruh pihak untuk tidak larut dalam kekecewaan dan segera bangkit menatap masa depan.
Kegagalan Indonesia di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia memang meninggalkan luka bagi banyak pihak. Namun, Shin menegaskan bahwa perjalanan tim nasional masih panjang dan kesempatan untuk berkembang tetap terbuka lebar.
“Kegagalan kali ini memang menyakitkan, tapi sepak bola tidak berhenti pada satu pertandingan saja. Masih ada harapan dan langkah baru di depan,” ujar Shin Tae-yong, dikutip dari Goalpost.
Bangkit Menuju Piala Asia 2027
Pelatih asal Korea Selatan itu mengingatkan bahwa Timnas Indonesia masih memiliki agenda besar lainnya, yakni Piala Asia 2027. Turnamen tersebut, menurutnya, bisa menjadi momentum penting untuk membangun kembali kepercayaan diri tim dan memperkuat pondasi menuju Piala Dunia 2030.
“Fans tidak perlu terlalu kecewa. Tim masih harus bersiap untuk Piala Asia 2027. Jika persiapan berjalan baik, target tampil di Piala Dunia 2030 bukan hal yang mustahil,” ujar Shin.
“Saya harap semua pihak tetap percaya dan terus memberikan dukungan penuh kepada tim.”
Namanya Masih Diteriakkan di Stadion
Shin Tae-yong juga menanggapi momen emosional ketika suporter Timnas Indonesia meneriakkan namanya di stadion, bahkan setelah ia tak lagi menjabat sebagai pelatih. Hal itu kembali terdengar saat laga melawan Arab Saudi dan Irak di putaran keempat kualifikasi.
“Saat saya masih melatih, fans selalu memanggil nama saya setiap kali pertandingan berakhir,” kenang Shin.
“Setelah saya mundur, mereka tetap melakukannya, termasuk saat laga melawan Arab Saudi dan Irak. Itu membuat hati saya terharu. Saya merasa para pendukung Indonesia belum melupakan saya.”
Perasaan Campur Aduk
Momen itu, diakui Shin, membawa perasaan campur aduk. Ia bangga masih dicintai publik Indonesia, namun juga sedih karena tim yang pernah dibesarkannya harus menelan kekalahan.
“Di satu sisi, saya merasa sangat terharu dan bersyukur. Tapi di sisi lain, saya juga sedih karena tim kalah. Ada rasa bangga, haru, dan penyesalan yang bercampur jadi satu,” ucapnya.
Shin juga mengaku masih mengikuti perkembangan Timnas Indonesia dan membaca berbagai komentar penggemar melalui media sosial.
“Ya, saya tahu. Saya masih menggunakan Instagram, dan saya membaca banyak komentar dari para penggemar Indonesia,” tambahnya dengan senyum tipis.
Meski kini tak lagi duduk di kursi pelatih Garuda, Shin Tae-yong tetap menjadi sosok yang lekat di hati pendukung Indonesia. Ucapan dan semangatnya seolah kembali mengingatkan bahwa perjalanan Timnas belum berakhir — justru baru akan dimulai menuju Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030.
