Posisi pelatih Timnas Indonesia masih kosong setelah PSSI resmi berpisah dengan Patrick Kluivert. Keputusan itu diambil usai Skuad Garuda gagal menembus Piala Dunia 2026.
Meski demikian, PSSI belum menentukan siapa pengganti Kluivert. Sejumlah nama kini mulai dikaitkan dengan kursi panas pelatih kepala Timnas — mayoritas memiliki pengalaman luas di level internasional.
Empat kandidat yang ramai dibicarakan adalah Shin Tae-yong, Timur Kapadze, Frank de Boer, dan Akira Nishino. Keempatnya memiliki rekam jejak mentereng, baik di level tim nasional maupun klub.
Berikut rangkuman prestasi dan latar karier masing-masing kandidat yang dinilai layak menangani Timnas Indonesia.
1. Timur Kapadze – Arsitek Kejutan Uzbekistan
Nama Timur Kapadze muncul sebagai kandidat kuat pengganti Kluivert. Pelatih asal Uzbekistan itu baru saja menorehkan sejarah besar dengan membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya.
Kapadze mulai menangani Uzbekistan pada Januari 2025 setelah Srecko Katanec mundur. Di bawah arahannya, tim tampil solid dengan catatan tak terkalahkan dalam empat laga terakhir kualifikasi — dua kemenangan dan dua hasil imbang — yang mengantarkan mereka finis sebagai runner-up Grup A.
Selain itu, Kapadze juga sukses mengantarkan Uzbekistan U-23 menembus final Piala Asia U-23 2024 dan lolos ke Olimpiade Paris 2024, termasuk menyingkirkan Indonesia U-23 di semifinal.
Ia turut mempersembahkan medali perunggu Asian Games 2023 dan gelar CAFA Nations Cup 2025 untuk tim senior. Dengan sederet pencapaian tersebut, Kapadze dinilai punya reputasi kuat membangun tim muda yang tangguh dan disiplin.
2. Frank de Boer – Pengalaman Eropa yang Mengesankan
Nama Frank de Boer kembali mencuat setelah unggahan Simon Tahamata, Kepala Pemandu Bakat PSSI, memperlihatkan keduanya tengah berbincang. Pelatih asal Belanda ini dikenal berpengalaman di klub top Eropa dan tim nasional.
De Boer memulai karier kepelatihannya di Ajax Amsterdam dan langsung menorehkan prestasi luar biasa dengan empat gelar Eredivisie beruntun (2010–2014). Setelah itu, ia sempat menangani Inter Milan, Crystal Palace, dan Atlanta United, di mana ia meraih US Open Cup dan Campeones Cup 2019.
De Boer juga sempat melatih Timnas Belanda pada 2020 dan membawa mereka ke Euro 2020, meski langkah Oranje terhenti di babak 16 besar.
Dengan rekam jejaknya, De Boer dianggap sebagai sosok dengan visi modern dan pengalaman melatih pemain berkelas dunia.
3. Shin Tae-yong – Pilar Kebangkitan Garuda
Sosok Shin Tae-yong tentu tidak asing bagi publik Indonesia. Selama lima tahun menangani berbagai level Timnas, pelatih asal Korea Selatan ini meninggalkan jejak penting dalam kebangkitan sepak bola nasional.
Shin membawa Timnas Indonesia senior ke final Piala AFF 2020, babak 16 besar Piala Asia 2023, serta meloloskan Garuda ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di level usia muda, ia mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2021 dan peringkat keempat Piala Asia U-23 2024, serta memastikan Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2026.
Sebelum datang ke Indonesia, Shin sudah memiliki reputasi besar di Asia. Ia membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011, serta mencatat sejarah dengan kemenangan 2-0 Korea Selatan atas Jerman di Piala Dunia 2018.
4. Akira Nishino – Strategis dan Berpengalaman di Panggung Dunia
Pelatih veteran Jepang, Akira Nishino, juga disebut-sebut sebagai calon kuat. Ia dikenal publik internasional setelah membawa Samurai Biru menembus babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia.
Menariknya, Nishino baru ditunjuk beberapa bulan sebelum turnamen dimulai, namun tetap mampu menghadirkan permainan disiplin dan efektif. Atas prestasi tersebut, ia diganjar penghargaan Pelatih Terbaik AFC 2018.
Usai berpisah dengan Jepang, Nishino melatih Timnas Thailand pada 2019 dan sempat bersaing ketat di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia sebelum akhirnya dipecat pada Juli 2021.
Kini di usia 70 tahun, Nishino masih dianggap sebagai pelatih berpengalaman dengan pemahaman mendalam tentang sepak bola Asia dan karakter pemainnya.
Kesimpulan
Keempat nama di atas menawarkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
- 
Kapadze mewakili generasi muda pelatih Asia Tengah yang inovatif dan sukses di level tim nasional.
 - 
De Boer membawa pengalaman Eropa dengan pendekatan taktik modern.
 - 
Shin Tae-yong sudah terbukti memahami karakter sepak bola Indonesia.
 - 
Sementara Nishino menghadirkan pengalaman dan ketenangan seorang arsitek veteran Asia.
 
Kini, keputusan berada di tangan PSSI — apakah akan memilih kesinambungan, pengalaman, atau gebrakan baru bagi masa depan Timnas Indonesia.
