Rumor menarik datang dari dunia sepak bola Inggris: David Beckham dikabarkan bisa saja ikut ambil bagian dalam upaya pengambilalihan saham Manchester United dari tangan keluarga Glazer.
Sejumlah konglomerat dilaporkan tengah menyusun proposal untuk mengambil alih kepemilikan mayoritas klub berjuluk Setan Merah tersebut. Nama Beckham mencuat sebagai figur yang dinilai strategis dalam rencana besar ini.
Potensi dan Pengalaman Bisnis Beckham
Dengan kekayaan pribadi yang ditaksir mencapai £300 juta, keterlibatan Beckham dalam skema akuisisi MU tentu bukan hal yang mengada-ada. Ia bukan orang baru dalam urusan kepemilikan klub sepak bola. Saat ini, mantan bintang Timnas Inggris itu diketahui terlibat sebagai pemilik Inter Miami di MLS dan juga Salford City, klub yang bermain di kasta bawah Liga Inggris.
Disebut Jadi Wajah dari Konsorsium?
Laporan dari beberapa media Inggris menyebutkan bahwa Beckham tidak hanya dipertimbangkan untuk menjadi investor, tetapi juga berperan sebagai semacam “duta besar” bagi tawaran konsorsium tersebut. Sosoknya yang melegenda sebagai bagian dari skuad treble winner MU 1999 serta popularitas global yang dimilikinya dianggap mampu menambah daya tarik proposal akuisisi ini.
Dia disebut-sebut lebih potensial dibandingkan legenda MU lainnya seperti Eric Cantona atau Wayne Rooney dalam hal mendongkrak citra konsorsium calon pembeli.
Kritik terhadap Era Glazer
Beckham sendiri pernah menyampaikan pandangan yang cukup tajam terhadap kepemimpinan keluarga Glazer selama dua dekade terakhir. Ia termasuk pihak yang terbuka soal ketidakpuasannya terhadap arah manajemen klub, khususnya soal beban utang yang ditinggalkan pemilik saat ini.
Nilai Klub dan Persaingan Akuisisi
MU diperkirakan memiliki valuasi sekitar £2 miliar. Namun keluarga Glazer diyakini baru akan bersedia melepas kepemilikan mereka jika ada tawaran mendekati angka £5 miliar.
Sebagai catatan, sebagian saham MU memang sudah dilepas sebelumnya. Sekitar 30 persen telah dibeli oleh Sir Jim Ratcliffe dari INEOS pada 2023 lalu, setelah melalui persaingan ketat dengan beberapa pihak, termasuk Sheikh Jassim dari Qatar.
