Timnas Indonesia sejatinya tampil cukup menjanjikan saat menghadapi Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Meski berakhir dengan kekalahan 2-3, skuad Garuda sempat merepotkan tuan rumah lewat pressing tinggi dan pola serangan yang cukup rapi.
Namun, mimpi meraih satu poin pupus akibat kesalahan-kesalahan elementer di lini belakang. Tiga gol Arab Saudi justru tercipta karena blunder pemain Indonesia yang terlalu mudah kehilangan fokus dalam momen krusial.
Gol-Gol Arab Saudi: Buah dari Kesalahan Sendiri
Gol pertama Arab Saudi lahir dari kesalahan Marc Klok yang gagal mengamankan bola di menit ke-17. Bola kemudian dikuasai Musab Al Juwayr yang mengirimkan assist kepada Saleh Al Shamat. Tanpa kawalan, ia melepaskan tembakan akurat yang menaklukkan Maarten Paes.
Gol kedua datang lewat titik putih setelah VAR menunjukkan pelanggaran Yakob Sayuri terhadap pemain Arab Saudi di dalam kotak penalti. Firas Al Buraikan sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Lalu di babak kedua, Yakob kembali melakukan kesalahan yang berujung gol ketiga lawan. Ia kalah duel dengan Firas yang mampu melepas diri dan mencetak gol di menit ke-62.
Kritik untuk Kluivert: Salah Komposisi?
Situasi ini memunculkan pertanyaan besar soal keputusan pelatih Patrick Kluivert, terutama dalam pemilihan starting XI. Salah satu keputusan yang dipertanyakan adalah mencadangkan Thom Haye, gelandang andalan yang dikenal mampu menjaga ritme permainan.
Legenda sepak bola nasional, I Made Pasek Wijaya, menyayangkan keputusan tersebut.
“Yang saya sayangkan, kenapa Thom Haye tidak dimainkan sejak awal? Kita butuh pemain yang bisa mengontrol tempo di lini tengah, dan Haye sangat cocok untuk peran itu,” ujar Pasek.
Menurutnya, duet Thom Haye dan Joey Pelupessy seharusnya bisa memberi stabilitas lebih di lini tengah, terutama untuk memutus serangan dan membangun transisi ke depan.
“Kalau alasannya soal kebugaran, toh dia bisa dimainkan sampai menit ke-60 atau 70. Di babak pertama, kita terlalu sering kehilangan bola karena tidak ada yang mengatur permainan,” tambahnya.
Performa Membaik Setelah Masuknya Haye dan Romeny
Masuknya Thom Haye dan Ole Romeny di babak kedua menjadi titik balik permainan Garuda. Intensitas dan variasi serangan meningkat, yang berujung pada gol kedua Kevin Diks.
Hal ini memperkuat argumen bahwa keputusan mencadangkan Haye sejak awal merupakan kesalahan strategis. Bukan hanya dalam hal distribusi bola, tetapi juga dalam hal pengalaman dan ketenangan di tengah tekanan.
Pesan Jelang Laga Hidup-Mati vs Irak
Menatap laga krusial kontra Irak pada Minggu dini hari (12/10/2025), Pasek Wijaya memberi pesan tegas kepada Kluivert: jangan coba-coba lagi.
“Saatnya berhenti bereksperimen. Pelatih harus menentukan formasi utama—apakah mau 3-4-3 atau 4-3-3. Jangan hanya andalkan hasil uji coba sebagai acuan. Sekarang waktunya menentukan tim terbaik,” tegasnya.
