Penunjukan tuan rumah untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kembali memicu kontroversi. Arab Saudi dan Qatar ditetapkan sebagai tuan rumah babak krusial ini, menimbulkan pertanyaan mengenai keadilan bagi tim peserta lainnya.
Pelatih Timnas Oman, Carlos Queiroz, menjadi salah satu sosok yang paling vokal mengkritik keputusan tersebut. Menurutnya, keputusan AFC memberikan keuntungan berlebihan bagi tim tuan rumah — mulai dari waktu istirahat yang lebih panjang hingga keuntungan bermain di kandang sendiri.
Sementara itu, tim lain seperti Oman menghadapi jadwal yang jauh lebih padat dengan waktu pemulihan terbatas, yang tentu mempersulit perjuangan mereka untuk lolos ke Piala Dunia.
Sebagai contoh, di Grup B, Arab Saudi dijadwalkan menghadapi Indonesia pada 9 Oktober sebelum mendapatkan jeda enam hari untuk bersiap melawan Irak. Sebaliknya, Indonesia dan Irak hanya memiliki jeda tiga hari antarpertandingan. Situasi serupa juga terjadi di Grup A, di mana Qatar akan menjamu Oman pada 8 Oktober dan memiliki waktu istirahat lebih lama sebelum melawan Uni Emirat Arab.
Queiroz Soroti Ketidakadilan AFC
Dalam wawancara dengan The Guardian, Queiroz mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan AFC yang dianggap tidak adil dan merugikan tim-tim non-tuan rumah.
“Ini akan menjadi keajaiban di situasi seperti ini. Apakah tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait yang bisa digunakan? Mungkin orang-orang yang mengorganisir ini memiliki visi sepak bola yang berbeda,” ujarnya.
“Saya tahu situasinya ketika menerima pekerjaan ini. Tapi apa yang bisa kami katakan? Kami harus bermain di kandang salah satu tim yang sedang berkompetisi. Mereka menempatkan Saudi di Saudi dan Qatar di Qatar.”
“Jika mereka tidak melihat ada yang salah dengan ini, lalu siapa pemain atau pelatih yang bisa berkomentar?” tambahnya tegas.
Sorotan Soal Waktu Pemulihan dan Prinsip Fair Play
Queiroz juga menyoroti ketidakseimbangan waktu pemulihan antara tuan rumah dan lawan-lawannya — sesuatu yang menurutnya belum pernah ia temui selama karier panjangnya.
“Kami bermain melawan Qatar, lalu tiga hari kemudian bermain lagi, sedangkan Qatar memiliki jeda enam hari dan sudah tahu hasil pertandingan sebelumnya. Mereka tahu apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United itu menegaskan bahwa penunjukan tuan rumah seharusnya memperhatikan aspek keadilan dan keseimbangan kompetitif di antara seluruh peserta.
“Kalau ada Piala Dunia, tentu wajar tuan rumah mendapat keuntungan — mereka membiayai, membangun stadion, dan sebagainya. Tapi melakukan hal seperti ini di tengah kompetisi? Aneh rasanya melihat orang-orang yang bertanggung jawab tidak merasa ada yang salah,” pungkas Queiroz.
