Dean James menjalani awal karier yang berat bersama Timnas Indonesia. Dalam dua laga perdananya di Kualifikasi Piala Dunia 2026, bek kiri berusia 25 tahun itu harus menyaksikan gawang Garuda kebobolan total 11 gol saat menghadapi Australia dan Jepang.
Resmi menjadi WNI pada 10 Maret 2025, ekspektasi terhadap Dean cukup tinggi. Ia digadang-gadang bakal menambah kekuatan di sektor kiri pertahanan. Namun, debutnya justru berlangsung di laga berat—melawan dua kekuatan utama Asia.
Debut Pahit di Sydney
Laga perdana Dean terjadi pada 20 Maret melawan Australia di Sydney. Indonesia kalah telak 1-5, dan Dean bermain penuh selama 90 menit. Meski akurasi umpannya tergolong baik (89%), ia kalah dalam semua duel dan tak memberikan kontribusi signifikan secara ofensif.
Dicadangkan, Lalu Kembali Dibantai Jepang
Setelah dicadangkan dalam dua laga melawan Bahrain dan China, Dean kembali dimainkan saat Indonesia menghadapi Jepang pada 10 Juni. Hasilnya? Kekalahan 0-6. Dean tampil selama 59 menit sebelum digantikan. Lagi-lagi, kontribusinya minim, baik dalam bertahan maupun menyerang.
Belum Sesuai Harapan, Tapi Masih Punya Waktu
Dua laga, dua kekalahan besar—awal yang sulit bagi Dean James. Namun sebagai pemain diaspora, adaptasi dengan kultur permainan Asia memang membutuhkan waktu. Ia masih punya peluang untuk berkembang dan bersaing dengan Calvin Verdonk, yang sejauh ini tampil lebih solid.
Patrick Kluivert pun dituntut jeli membaca potensi sang pemain. Jika dikelola dengan tepat, Dean tetap bisa menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Timnas Indonesia.
