Marcus Rashford Bersinar Setelah Pergi, Man United Masih Terjebak Krisis
Kiprah Marcus Rashford di klub barunya kembali menegaskan tren mengejutkan: banyak pemain yang meninggalkan Manchester United justru tampil gemilang setelah hengkang. Situasi ini semakin menyoroti masalah kronis yang tengah melanda Setan Merah di musim 2025-2026.
Sejak beberapa musim terakhir, Manchester United seolah tidak menemukan jalan keluar dari krisis performa. Pelatih berganti-ganti, strategi terus disesuaikan, dan banyak pemain top didatangkan untuk memperkuat skuad. Namun hasil di lapangan tetap jauh dari ekspektasi.
Musim ini, United bahkan telah menggelontorkan dana hampir 5 triliun rupiah untuk merekrut pemain baru, dengan harapan bisa kembali bersaing di papan atas Premier League. Sayangnya, investasi besar tersebut belum membuahkan hasil. Hingga pekan terakhir, mereka masih terjebak di posisi 14 klasemen Premier League, jauh dari target klub yang selalu bercita-cita menjuarai liga.
Selain masalah liga, performa Manchester United di kompetisi domestik juga mengecewakan. Mereka tersingkir lebih awal dari Piala Liga Inggris, tepatnya di babak kedua. Kekalahan ini menambah panjang daftar kegagalan klub yang sudah begitu banyak mengeluarkan dana untuk membangun skuad.
Di sisi lain, Marcus Rashford tampak menemukan kembali performa terbaiknya setelah pindah. Pemain asal Inggris ini tampil menonjol di klub barunya, mencetak gol-gol penting dan menjadi motor serangan tim. Keberhasilan Rashford menegaskan fenomena yang semakin sering terjadi: pemain yang pergi dari Manchester United justru bisa berkembang lebih baik di klub lain.
Fenomena ini memicu pertanyaan serius bagi manajemen klub dan penggemar: apakah masalah United ada pada sistem, strategi, atau lingkungan internal yang membuat pemain kesulitan berkembang? Kekhawatiran ini semakin nyata mengingat performa buruk klub tidak hanya merusak reputasi, tetapi juga mengancam peluang bersaing di kompetisi Eropa.
Dengan situasi seperti ini, Manchester United perlu melakukan evaluasi mendalam. Tidak hanya soal pelatih atau pemain, tetapi juga manajemen klub dan budaya internal yang mungkin menjadi faktor utama krisis berkepanjangan. Jika tidak segera ada perubahan fundamental, United berisiko kehilangan lebih banyak pemain berbakat, yang pada akhirnya justru bersinar di klub lain, meninggalkan reputasi klub semakin memudar di mata dunia sepak bola.
