Kontras Nasib di Madrid: Mbappé Bersinar, Vinicius Meredup?

Jakarta – Performa dua bintang Real Madrid, Kylian Mbappé dan Vinicius Junior, kini jadi bahan perbincangan. Dalam kemenangan 2-1 atas Real Sociedad, Mbappé kembali menunjukkan kualitasnya lewat gol indah dan satu assist, sementara Vinicius justru tampil mengecewakan hingga ditarik lebih cepat.

Padahal, setahun lalu situasinya berbeda. Vinicius sempat dipandang sebagai kandidat kuat Ballon d’Or, sedangkan Mbappé masih dalam proses beradaptasi dengan kehidupan baru di Bernabéu. Kini, peran keduanya seolah berbalik arah.


Mbappé Muncul Sebagai Pemimpin Baru

Musim lalu jadi titik balik bagi Mbappé. Setelah melewati fase sulit karena cedera dan masalah pribadi, ia bangkit sejak awal tahun dan menutup musim dengan 44 gol. Catatan itu menjadikannya debutan tersubur dalam sejarah Madrid sekaligus top skor La Liga dengan 31 gol.

Memasuki musim ini, Mbappé tetap konsisten. Ia mencetak empat gol dalam empat laga, dipercaya sebagai eksekutor penalti, bahkan sesekali mengambil alih tendangan bebas. Pelatih Xabi Alonso pun menegaskan betapa pentingnya peran penyerang asal Prancis itu.

“Dalam kondisi terbaiknya, Kylian sangat fundamental. Bukan hanya dari permainan, tapi juga kepribadian di ruang ganti,” kata Alonso.


Vinicius Terjebak Inkonsistensi

Berbeda dengan Mbappé, performa Vinicius justru menurun sejak paruh kedua musim lalu. Setelah gagal meraih Ballon d’Or 2024, ia kesulitan menjaga konsistensi. Sepanjang separuh musim, ia hanya menambah tiga gol di La Liga dan satu gol di Liga Champions.

Kedatangan Alonso dengan sistem baru semakin memperumit situasi. Beberapa kali Vinicius dicadangkan atau dimainkan di posisi yang bukan favoritnya. Meski sempat mencetak gol penting melawan Real Mallorca, penampilannya masih jauh dari stabil.

Situasi makin rumit saat fans di Bernabéu mulai menunjukkan rasa frustrasi, bahkan terdengar siulan untuk winger asal Brasil itu.


Tantangan Alonso: Menyatukan Dua Bintang

Alonso menghadapi dilema besar dalam menyeimbangkan Mbappé dan Vinicius. Percobaan menurunkan keduanya sebagai duet striker tidak berjalan efektif, salah satunya terlihat jelas saat Madrid kalah 0-4 dari PSG di Piala Dunia Antarklub.

Alonso kemudian lebih memilih mengandalkan Mbappé sebagai ujung tombak, sementara Vinicius harus berbagi posisi dengan Rodrygo di sisi kiri. Hal ini membuat status Vinicius sebagai simbol utama Madrid perlahan memudar.


Masa Depan yang Penuh Tanda Tanya

Di luar lapangan, negosiasi kontrak baru Vinicius juga menemui jalan buntu. Ia menginginkan paket gaji setara Mbappé, termasuk bonus besar yang ditawarkan saat kedatangan eks bintang PSG tersebut.

Mbappé bahkan mendapat nomor punggung 10, sebuah hak istimewa yang biasanya mengikuti tradisi ketat klub. Sebaliknya, Vinicius justru mulai jadi sasaran kritik sebagian fans.

Meski belum ada konflik terbuka, harmoni di lapangan antara Mbappé dan Vinicius masih jarang terlihat. Jika tren ini berlanjut, winger Brasil itu berpotensi makin tersisih, kecuali ia mampu menemukan kembali performa terbaiknya atau memilih jalur berbeda untuk mengembalikan status sebagai bintang utama.

Mungkin Anda Menyukai