Dony Tri Pamungkas meredup bersama Persija Jakarta di Super League 2025/26. Sejak diasuh Mauricio Souza, pemain kelahiran 11 Januari 2005 itu jarang mendapat menit bermain meski hampir selalu tersedia untuk tim.
Padahal, Dony pernah dianggap sebagai salah satu talenta muda terbaik Indonesia. Ia kapten Timnas U-20 angkatan 2005 dan menjadi starter reguler di Timnas U-23. Namun hingga pekan kelima, ia baru mencatatkan enam menit bermain untuk Macan Kemayoran.
Konteks Hilangnya Peran Dony
Absennya Dony tak lepas dari agenda Timnas U-23. Bersama skuad Garuda Muda asuhan Gerald Vanenburg, ia mengikuti pemusatan latihan panjang sejak akhir Juni hingga ASEAN Cup U-23 yang berakhir 29 Juli 2025. Artinya, Dony baru bergabung ke Persija satu pekan sebelum liga dimulai.
Souza pun lebih memilih pemain yang menjalani pramusim penuh, seperti Arlyansyah Abdulmanan dan Alfriyanto Nico. Rayhan Hannan—rekan Dony di Timnas U-23—masih mendapat kesempatan bermain dua kali, termasuk sekali sebagai starter.
Namun, meski sudah kembali berlatih rutin bersama Persija, menit bermain Dony tetap tak bertambah. Pekan keempat, ia kembali absen karena panggilan TC untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Setelah jeda internasional, ia dan Rayhan hanya duduk di bangku cadangan.
Kritik Vanenburg
Situasi ini ikut disorot Vanenburg setelah Timnas U-23 tampil buruk di Kualifikasi Piala Asia U-23.
“Kami punya pemain yang tampil tiga laga penuh, ada juga yang hanya main 14 menit. Tapi ada yang lebih sedikit lagi, enam menit,” ujarnya, menyinggung kondisi Dony.
Kini, masa depan Dony di Persija jadi tanda tanya besar. Apakah Souza akan memberinya peran lebih, atau sang gelandang muda akan kembali tenggelam di bangku cadangan?