Pekan kelima Super League 2025/26 diwarnai banyak kontroversi terkait kepemimpinan wasit. Sejumlah klub besar, mulai dari Persija Jakarta hingga Persebaya Surabaya, menyuarakan kekecewaannya terhadap keputusan yang dinilai merugikan.
Terbaru, Persija merasa dirugikan dalam laga kontra Bali United di Jakarta International Stadium, Minggu (14/9/2025). Pelatih Mauricio Souza menilai wasit Yudi Nurcahya gagal mengendalikan jalannya pertandingan.
Menurutnya, banyak waktu terbuang akibat dugaan aksi buang-buang waktu lawan, namun tambahan waktu yang diberikan minim. “Pertandingan berjalan 100 menit, tapi hanya sekitar 45–50 menit bola benar-benar bergulir. Ada delapan kali perawatan di lapangan, tapi tambahan waktu hanya enam menit. Dari enam menit itu, tiga menit juga terhenti lagi,” ujar Souza dengan nada geram.
Kritik juga datang dari Persebaya Surabaya setelah kalah 0-1 dari Persib Bandung. Gol kemenangan Uilliam Barros diprotes keras karena sang striker lebih dulu terlihat menginjak kaki Francisco Rivera sebelum melancarkan serangan balik. Persebaya bahkan menyindir wasit Chandra lewat unggahan foto insiden tersebut di media sosial resmi klub.
PSM Makassar turut menambah daftar klub yang gerah. Dalam laga kontra Persita Tangerang, mereka dihukum dua penalti kontroversial yang berujung pada kekalahan.
Situasi ini menambah panjang daftar keluhan terhadap kinerja pengadil lapangan di Super League musim 2025/26, yang dinilai belum menunjukkan perbaikan signifikan meski kritik terus bermunculan.