Peter de Roo Tak Khawatir Soal Catatan Kartu Merah Persis Solo Jelang Lawan Persija: Kami Bukan Tim Sumbu Pendek

Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, menegaskan dirinya tidak terlalu risau dengan catatan kartu merah yang kembali menghantui timnya di awal musim Super League 2025/2026.

Persis Solo tercatat sudah menerima kartu merah pada laga perdana melawan Madura United, 9 Agustus 2025. Catatan ini mengingatkan pada musim lalu, ketika Laskar Sambernyawa menjadi salah satu tim dengan koleksi kartu merah terbanyak. Bahkan pada musim 2024/2025, Persis sempat mencatat enam kartu merah hanya dalam delapan pertandingan.

Di bawah asuhan Peter de Roo, Persis Solo memang tampil dengan wajah baru. Namun, problem kartu merah rupanya belum sepenuhnya hilang. Selain kartu merah yang diterima Sho Yamamoto, Persis sebenarnya sudah mengoleksi tiga kartu merah lainnya jika menghitung laga pramusim.

Situasi ini kembali menjadi sorotan jelang laga kontra Persija Jakarta, mengingat musim lalu Persis juga menerima kartu merah saat menghadapi tim Macan Kemayoran di Stadion Manahan.

Menanggapi hal itu, Peter de Roo menilai persoalan kartu merah tak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, hanya ada satu kartu merah yang benar-benar pantas diterima timnya.

“Saya paham dengan kekhawatiran itu, dan sejujurnya saya juga memikirkannya. Tapi menurut saya, hanya satu kartu merah yang layak kami terima sepanjang pramusim sampai laga perdana,” ujar Peter de Roo dalam konferensi pers.

Ia mencontohkan, kartu merah yang diterima saat laga pramusim melawan Bali United lebih karena keputusan wasit, bukan karena pemain kehilangan kendali. Sementara untuk kartu merah Sho Yamamoto, ia menilai situasinya masih bisa diperdebatkan.

“Kartu merah Sho, menurut saya sedikit keluar konteks. Saya tidak ingin mengomentari kinerja wasit terlalu jauh, tapi kalau membela Sho, kartu kuning pertamanya jelas tidak layak. Yang kedua juga bukan karena dia sengaja, tangannya ditarik seseorang, dan itu bahkan bukan pemain lawan,” jelasnya.

Untuk menghindari masalah serupa ketika menghadapi Persija, Peter de Roo menekankan agar para pemain tetap fokus dan tidak terprovokasi.

“Saya sudah instruksikan pemain untuk tidak mencoba mengontrol hal-hal yang memang tidak bisa dikontrol, seperti keputusan wasit maupun perilaku lawan,” tegasnya.

Mungkin Anda Menyukai