Persipura Jayapura resmi meluncurkan jersey terbaru untuk musim 2025/2026. Seragam anyar produksi Cendrawasih Karsa ini diperkenalkan saat pemusatan latihan tim di Hotel UNY, Wates, Yogyakarta, Jumat (1/8/2025).
Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano (BTM), hadir langsung dalam peluncuran bersama jajaran manajemen, staf pelatih, dan seluruh pemain. Bagi Persipura, jersey ini bukan sekadar pakaian tanding, melainkan lambang semangat baru dan kebangkitan klub kebanggaan Bumi Cenderawasih.
“Jersey ini bukan hanya pakaian, tapi simbol tatanan budaya Papua. Saya harap ini menjadi warna baru yang membawa Persipura kembali ke tempat semestinya,” ujar BTM.
Ia juga mengajak masyarakat Papua untuk menunjukkan dukungan nyata dengan membeli jersey tersebut.
“Seragam ini akan menambah semangat di setiap laga, baik kandang maupun tandang. Mari kita berikan dukungan penuh, tenaga, pikiran, dan harapan kepada anak-anak Papua yang berjuang menjaga kehormatan tanah ini,” tegasnya.
Antusiasme luar biasa pun langsung terasa. Sebanyak 100 jersey pertama yang dijual melalui marketplace resmi Mutiara Hitam ludes hanya dalam waktu 10 menit.
“Terima kasih atas respons luar biasa! 100 pcs habis terjual dalam 10 menit. Bagi yang belum kebagian, tenang saja, restock akan segera dilakukan. Pantau terus toko online kami, siapa tahu ada pembatalan pesanan dan kamu bisa langsung checkout,” tulis akun resmi Persipura.
Filosofi Desain Jersey
Manajer Persipura, Owen Rahadiyan, menjelaskan bahwa desain jersey kali ini benar-benar mencerminkan budaya dan karakter masyarakat Papua. Tak sekadar estetika, setiap elemen memiliki makna yang mendalam.
Jersey kandang tetap mengusung warna khas merah dan hitam, kini diperkaya dengan goresan kuas dinamis sebagai simbol semangat dan karakter tangguh para pemain Persipura.
“Ini adalah DNA pemain Persipura—berbakat alami, penuh potensi, dan punya daya juang tinggi,” kata Owen.
Untuk jersey tandang, warna putih dan hitam mendominasi, sementara jersey kiper hadir dalam warna pink dan hijau. Persipura juga berencana membuka toko offline di Jayapura demi memperluas jangkauan distribusi produk resmi mereka.
“Jersey ini adalah pernyataan bahwa kami mungkin tampil berbeda, tapi justru di sanalah keindahannya. Kami bukan hanya ingin kembali ke Liga 1, tapi ingin membuktikan bahwa kami bisa berjuang dengan jati diri kami sendiri dan mengangkat nama Papua,” tambah Owen.
Filosofi Ikan Terbang
Menariknya, desain jersey juga membawa filosofi unik: ikan terbang. Gagasan ini datang dari desainer lokal, Jimmy Afar, yang terinspirasi oleh perjalanan dan perjuangan Persipura saat ini.
“Seperti ikan terbang yang habitat aslinya di laut, Persipura juga dibesarkan dan dikenal di kancah sepak bola nasional, terutama di Super League. Tapi hari ini, kami sedang berenang di air yang lebih tenang,” ujar Owen.
“Ikan terbang melompat ke udara bukan karena ingin lari dari kenyataan, tapi karena ia berani bermimpi dan berubah. Begitu juga dengan Persipura. Kami memang sedang berada di bawah, tapi itu bukan berarti kami kalah.”
“Kami sedang mempersiapkan sayap—menunggu waktu yang tepat untuk melompat dan terbang lebih tinggi dari sebelumnya. Perjalanan ini bukan sekadar soal kembali ke Liga 1, tapi tentang menemukan kembali jati diri sebagai klub besar dengan sejarah, semangat, dan hati yang besar,” tutup Owen.