Persebaya Surabaya telah merekrut tujuh pemain baru untuk menghadapi kompetisi Indonesia Super League 2025/2026, salah satunya adalah Rendy Oscario, kiper anyar yang menarik perhatian.
Langkah ini terbilang tak lazim. Dalam tiga musim terakhir, Green Force jarang mendatangkan penjaga gawang baru, karena sudah cukup percaya diri dengan dua kiper binaan asli mereka: Ernando Ari dan Andhika Ramadhani. Keduanya tetap bertahan hingga musim ini.
Namun, kehadiran Rendy Oscario membuat persaingan di sektor penjaga gawang dipastikan akan semakin ketat. Apalagi dari sisi usia, ketiganya sama-sama sedang berada di fase emas karier. Ernando yang masih berusia 23 tahun akan bersaing dengan Andhika dan Rendy yang sama-sama berusia 26 tahun.
Statistik Musim Lalu: Ernando Masih Unggul
Jika mengacu pada statistik musim lalu, Ernando Ari masih menjadi pilihan utama. Berdasarkan data dari Sofascore, ia tampil dalam 24 pertandingan dengan total 2.160 menit bermain, mencatatkan 7 clean sheet, dan meraih rating rata-rata 7,05.
Sementara itu, Andhika Ramadhani tampil dalam 13 laga dengan 1.046 menit bermain, mencatatkan 3 clean sheet, serta meraih rating rata-rata 6,85.
Adapun Rendy Oscario tidak mencatatkan menit bermain sama sekali musim lalu bersama Persita Tangerang, meskipun ia masuk daftar cadangan dalam 20 pertandingan. Artinya, ia belum memiliki catatan statistik aktual musim lalu.
Persaingan Ketat di Bawah Mistar
Meski statistik berpihak kepada Ernando, kehadiran Rendy tetap menjadi sinyal penting bahwa persaingan akan semakin terbuka. Rendy datang dengan semangat pembuktian, dan hal ini otomatis akan memaksa Ernando dan Andhika bekerja lebih keras untuk mempertahankan posisinya.
Ernando sendiri masih menjadi kandidat kuat untuk tetap mengisi posisi kiper utama Persebaya. Selain punya jam terbang lebih tinggi, ia juga tercatat sebagai bagian dari skuad Timnas Indonesia, sementara Andhika dan Rendy belum pernah mendapatkan panggilan ke Skuad Garuda.
Namun, performa di lapangan tetap akan menjadi penentu. Clean sheet dan statistik bagus tidak lagi menjadi jaminan mutlak jika tidak diiringi konsistensi.
Musim ini akan menjadi ajang pembuktian bagi ketiganya—dan tentunya menarik untuk dinantikan, siapa yang paling siap menjadi tembok terakhir pertahanan Persebaya Surabaya.