Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku puas atas keberhasilan Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal ASEAN Cup U-23 2025. Meski begitu, ia menyoroti satu aspek penting yang perlu diperbaiki: penyelesaian akhir alias finishing.
Dalam laga terakhir penyisihan Grup A yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (21/7/2025), skuad Garuda Muda harus puas bermain imbang 0-0 dengan Malaysia.
Meski gagal mencetak gol, hasil tersebut tetap memastikan anak asuh Gerald Vanenburg lolos ke semifinal sebagai juara grup. Indonesia mengakhiri fase grup dengan 7 poin, hasil dari kemenangan atas Brunei Darussalam (8-0), Filipina (1-0), dan hasil imbang melawan Malaysia.
Filipina finis sebagai runner-up grup dengan koleksi enam poin.
Erick Thohir: Finishing Masih Jadi PR
Erick Thohir menyampaikan apresiasinya atas penguasaan bola dan ritme permainan yang diperagakan oleh Kadek Arel dan rekan-rekannya. Namun, ia menegaskan bahwa penyelesaian akhir masih perlu ditingkatkan jika ingin berbicara banyak di fase gugur.
“Juara grup dengan total poin 7 dari 2 kemenangan dan 1 hasil imbang, itu angka yang baik menurut saya,” ujar Erick Thohir
“Hari ini penguasaan bola mencapai 69 persen. Pola permainan sudah mulai terbentuk, tapi finishing belum maksimal. Beberapa kali ada peluang, namun striker kita belum mampu memanfaatkannya.”
Optimistis tapi Realistis
Lebih lanjut, Erick berharap performa ini bisa menjadi fondasi bagi terbentuknya identitas permainan tim nasional ke depannya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa proses ini masih sangat dini, mengingat tim baru menjalani persiapan sekitar 2-3 minggu.
“Mudah-mudahan ini jadi cikal bakal bentuk permainan tim nasional ke depan. Tapi tentu masih terlalu dini. Kita lihat saja nanti di semifinal tanggal 25,” ucapnya.
Dominasi Belum Cukup Tanpa Gol
Secara keseluruhan, Erick Thohir cukup puas dengan penampilan skuad Garuda Muda. Tim tampil dominan, solid dalam penguasaan bola, namun belum efektif dalam mengkonversi peluang menjadi gol.
Ia pun memberikan catatan khusus bagi pelatih Gerald Vanenburg dan tim pelatih untuk segera membenahi penyelesaian akhir sebelum berlaga di semifinal.
“Mereka tampil impresif dan dominan, tapi tanpa gol, dominasi jadi tak bermakna. Finishing adalah kunci yang masih harus diperbaiki,” pungkas Erick.