Kontroversi Pesta Ulang Tahun Lamine Yamal: Hadirkan Orang dengan Dwarfisme, Kini Terancam Proses Hukum

Perayaan ulang tahun ke-18 Lamine Yamal memicu kontroversi setelah kehadiran sejumlah individu dengan kondisi dwarfisme (perawakan pendek akibat kelainan genetik) dalam acara tersebut. Bintang muda FC Barcelona itu menggelar pesta tertutup pada Senin (14/7), sehari setelah hari ulang tahunnya yang jatuh pada 13 Juli.

Acara berlangsung di sebuah vila mewah yang disewa Yamal di kawasan Olivella, sekitar 50 kilometer dari pusat kota Barcelona. Pesta tersebut turut dihadiri sejumlah pesohor dan rekan setimnya seperti Robert Lewandowski, Alejandro Balde, Gavi, dan Raphinha.

Namun, momen kedatangan kelompok orang dengan dwarfisme yang terekam kamera memicu reaksi keras dari publik. Banyak yang mengecam tindakan tersebut karena dinilai merendahkan martabat penyandang disabilitas, terutama jika kehadiran mereka hanya dijadikan hiburan pesta.

Kecaman dari Pemerintah dan Lembaga HAM

Direktur Jenderal Hak Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial Spanyol, Jesús Martín Blanco, menyerukan penyelidikan atas insiden ini. Ia menilai, tindakan seperti ini bisa memberi contoh buruk bagi generasi muda, terutama mengingat Yamal adalah figur publik dengan pengaruh besar.

“Kekhawatiran kami tertuju pada sosok yang memiliki pengaruh terhadap anak-anak dan remaja, namun mengadakan pesta dengan melibatkan orang-orang bertubuh pendek sebagai hiburan,” ujar Martín kepada kantor berita EFE melalui Cadena SER.

Ia juga menyoroti pentingnya kesetaraan di depan hukum.

“Kami khawatir bahwa orang-orang dengan kekayaan dan kekuasaan merasa bebas dari tanggung jawab. Hukum berlaku untuk semua, baik yang rendah hati maupun yang berkuasa,” tambahnya.

Pembelaan dari Salah Satu Peserta Pesta

Stasiun radio RAC1 merilis wawancara eksklusif dengan salah satu individu bertubuh pendek yang hadir dalam pesta tersebut. Suara narasumber disamarkan dan identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.

“Kami hadir karena ingin bekerja. Semua dilakukan secara legal dengan kontrak yang jelas, tidak ada paksaan,” ungkap narasumber.

Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan adalah bagian dari profesi hiburan.

“Kami menari, membagikan minuman, melakukan trik sulap. Tidak ada perlakuan yang merendahkan selama kami tampil,” tambahnya.

Tanggapan dari Asosiasi Dwarfisme

Meski ada pembelaan, Asosiasi Achondroplasia and Other Skeletal Dysplasias with Dwarfism (ADEE) tetap mengecam keras keterlibatan individu dengan dwarfisme dalam pesta tersebut. Mereka menyebut hal ini sebagai pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan dan etika.

Dalam pernyataan resminya, ADEE mengacu pada hukum yang melarang pertunjukan yang menjadikan penyandang disabilitas sebagai bahan hiburan yang bertentangan dengan martabat manusia.

ADEE menyatakan tengah menyiapkan langkah hukum atas insiden ini. Namun, narasumber dari pihak yang hadir di pesta mengaku belum pernah dihubungi oleh asosiasi tersebut, dan menilai reaksi publik justru merugikan mata pencaharian mereka.

Mungkin Anda Menyukai