Timnas U-23 Malaysia dipastikan menjadi salah satu lawan yang harus diwaspadai oleh Timnas U-23 Indonesia dalam ajang ASEAN Cup U-23 2025. Dalam fase grup, skuad Garuda Muda akan bersaing dengan Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.
Selain rivalitas panjang antara kedua negara, Harimau Malaya datang ke Jakarta dengan kepercayaan diri tinggi. Fergus Tierney dan kolega mencatat dua kemenangan dan satu kekalahan dari tiga laga uji coba terakhir sebagai bagian dari persiapan mereka.
Malaysia kini ditangani oleh pelatih berpengalaman, Nafuzi Zain. Sosok berusia 47 tahun itu dikenal luas sebagai pelatih dengan filosofi permainan menyerang yang atraktif. Gaya bermainnya bahkan dikenal dengan sebutan khas, “Nafuzi Ball”, yang pertama kali diperkenalkan saat ia menangani Terengganu FC pada periode 2019–2022.
Filosofi “Nafuzi Ball” menekankan pada permainan menyerang berbasis umpan-umpan mengalir, pressing agresif, serta kecerdasan dalam membaca ruang dan mengatur tempo serangan.
Media Malaysia, New Straits Times, menyebut bahwa gaya bermain ini akan menjadi ciri khas Timnas U-23 Malaysia sepanjang ASEAN Cup U-23 2025.
Selama melatih Terengganu, Nafuzi berhasil membentuk tim yang dikenal sebagai salah satu yang paling menghibur di Liga Super Malaysia. Ia membawa klub tersebut dua kali ke semifinal Piala Malaysia dan menjadi runner-up Liga Super pada 2021—mengungguli sejumlah klub besar dengan sumber daya lebih besar.
Filosofi yang sama juga ia bawa saat melatih Kedah Darul Aman FC pada musim 2023.
Kini, Nafuzi Zain berharap bisa menularkan gaya bermain tersebut kepada para pemain muda Malaysia di ajang ASEAN Cup U-23 2025.
“Kami siap menampilkan sepak bola menyerang dan atraktif selama turnamen di Jakarta. Filosofi ini adalah bagian dari identitas kami, dan saya percaya para pemain akan menikmatinya di lapangan,” tegas sang pelatih.
Dengan gaya permainan yang terstruktur dan semangat tinggi, Malaysia berpotensi menjadi ancaman serius bagi Timnas U-23 Indonesia di fase grup.
