Pernyataan Enzo Maresca usai kemenangan Chelsea atas Everton memantik sorotan luas. Pelatih asal Italia itu menyebut periode jelang laga sebagai “48 jam terburuk” sejak dirinya tiba di Stamford Bridge, tanpa menjelaskan secara gamblang siapa atau apa yang ia maksud.
Komentar tersebut muncul di tengah situasi Chelsea yang sejatinya masih berada di papan atas klasemen Liga Inggris. Namun, performa The Blues belakangan memang kurang meyakinkan setelah hanya meraih dua poin dari tiga laga sebelumnya. Kekalahan dari Atalanta di Liga Champions turut memperkeruh suasana internal klub.
Ucapan Maresca pun dinilai bukan sekadar luapan emosi. Wayne Rooney melihat ada pesan tersirat yang berpotensi berdampak serius terhadap posisi sang pelatih di mata pemilik klub.
Rooney: Komentar Maresca Bukan Tanpa Tujuan
Wayne Rooney membandingkan situasi Maresca dengan polemik pernyataan Mohamed Salah yang sempat ramai dibicarakan pekan sebelumnya. Menurutnya, komentar seperti itu jarang keluar tanpa perhitungan matang.
“Bagi saya, ini sangat mirip dengan situasi Mohamed Salah pekan lalu, di mana semuanya terasa sangat direncanakan,” ujar Rooney.
“Dia tahu persis apa yang ia katakan dan kepada siapa itu diarahkan. Dewan dan pemilik Chelsea pasti memahami bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada mereka.”
Rooney menilai Maresca secara sadar memilih momen untuk menyampaikan ketidakpuasan, meski dilakukan tanpa menyebut pihak tertentu secara langsung. Dalam sepak bola modern, pesan semacam itu hampir selalu dibaca sebagai sinyal politik internal.
Minim Dukungan Jika Chelsea Tergelincir
Rooney menilai sikap Maresca berpotensi menjadi bumerang jika Chelsea kembali meraih hasil negatif. Ia membandingkannya dengan situasi Ruben Amorim yang sempat mendapat dukungan terbuka dari pemilik Manchester United, Sir Jim Ratcliffe.
“Anda harus menghormati para pemilik klub sepak bola,” kata Rooney.
“Mereka yang mempekerjakan Anda dan membawa Anda ke klub. Ini adalah cara mereka bekerja, dan saya merasa Maresca sedikit melawan itu.”
Rooney menduga ada masalah di balik layar—entah perbedaan pandangan atau tekanan terhadap posisi Maresca sebagai pelatih kepala.
“Jelas ada sesuatu yang terjadi, apakah itu perselisihan atau perasaan bahwa pekerjaannya terancam. Padahal, dia merasa hal itu tidak seharusnya terjadi mengingat dua trofi yang ia menangkan dan jumlah poin yang ia kumpulkan,” lanjutnya.
Maresca Terancam Kehilangan Perlindungan
Rooney menambahkan bahwa Maresca bukan tipe pelatih yang mudah menarik kembali ucapannya. Masalahnya, pernyataan tersebut sudah terlanjur dilontarkan dan kini menjadi konsumsi publik.
Akibatnya, posisi Maresca justru bisa semakin rapuh jika Chelsea kembali terpeleset.
“Saya rasa sekarang dia tidak akan mendapatkan perlindungan setelah mengatakan apa yang telah ia katakan,” tutup Rooney.
“Akan sangat sulit bagi klub untuk melindunginya, dan itu sangat disayangkan.”
