Disorot Legenda Manchester United, Ruben Amorim Beri Tanggapan Menohok

Jakarta – Manajer Manchester United, Ruben Amorim, akhirnya buka suara menanggapi kritik yang datang dari sejumlah mantan pemain Setan Merah. Salah satu yang paling vokal adalah Paul Scholes, yang menilai Amorim bukan sosok ideal untuk menangani klub sebesar Manchester United.

Dalam sesi jumpa pers jelang laga Premier League kontra Bournemouth, Amorim mendapat pertanyaan terkait pandangannya atas kritik yang dilontarkan para legenda klub. Ia menegaskan bahwa situasi tersebut merupakan hal yang wajar di klub dengan sejarah dan tuntutan besar seperti United.

Scholes sebelumnya menyampaikan pandangan keras dalam podcast The Good, The Bad, The Football, bersama Nicky Butt dan Paddy McGuinness. Ia menganggap gaya permainan yang diterapkan Amorim tidak mencerminkan identitas Manchester United.

“Menurut saya, dia bukan pilihan yang tepat,” ujar Scholes. “United selalu identik dengan keberanian, hiburan, pemain sayap yang agresif, dan tembakan ke gawang. Saat ini, semua itu tidak terlihat.”

Tak berhenti di situ, Scholes juga menyinggung struktur manajemen klub. Ia menilai sejumlah petinggi seperti CEO Omar Berrada dan Direktur Sepak Bola Jason Wilcox mungkin kompeten di bidangnya, namun belum tentu memahami makna dan tuntutan khas menjadi bagian dari Manchester United.

Amorim: Kritik Itu Wajar, Tapi Tidak Selalu Utuh

Tanpa menyebut nama Scholes secara langsung, Amorim merespons kritik tersebut dengan nada tenang namun tegas. Ia menyebut bahwa pandangan para mantan pemain sering kali didasarkan pada standar kejayaan masa lalu yang sulit disesuaikan dengan kondisi klub saat ini.

“Sebagai pelatih Manchester United, saya menyadari kami belum memenuhi ekspektasi. Sejujurnya, kami pantas meraih lebih banyak poin, terutama musim ini,” ujar Amorim.

Ia menambahkan bahwa sebagian pengamat tidak selalu memiliki gambaran menyeluruh tentang situasi internal tim.
“Banyak yang melihat United dengan ukuran yang sama seperti dulu—harus selalu menang. Tidak mudah bagi mereka menerima bahwa klub sedang berada dalam fase berbeda,” lanjutnya.

Tekanan Terus Mengiringi Langkah Amorim

Amorim juga menegaskan bahwa kegagalan meraih kemenangan adalah sumber utama tekanan, bukan sekadar kritik dari luar. Situasi ini semakin diperberat oleh komentar mantan kapten MU, Patrice Evra, yang sebelumnya menyoroti potensi kegagalan besar jika United kembali absen dari Liga Champions.

Ketidakhadiran di kompetisi elite Eropa selama dua musim beruntun dinilai membawa dampak besar, baik dari sisi finansial maupun reputasi klub. Di saat yang sama, Manchester United masih berjuang menemukan stabilitas performa di Premier League.

Target Klub Tetap Tinggi

Meski mengingatkan keras, Evra tetap menyatakan dukungannya kepada Amorim. Namun, ia menekankan bahwa standar Manchester United tidak boleh diturunkan, apa pun situasinya.

Setelah menghadapi Bournemouth, United akan menjalani jadwal berat dengan bertandang ke markas Aston Villa pada Minggu, 21 Desember, sebelum menjamu Newcastle United di Old Trafford pada laga Boxing Day, 26 Desember.


Mungkin Anda Menyukai