Perjalanan Gemilang Sang Kapten
Evan Dimas pernah menjadi simbol kebangkitan sepak bola Indonesia setelah membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013. Kariernya terus menanjak hingga menjadi andalan di kelompok U-22, U-23, dan senior. Di SEA Games 2019, ia dipanggil mengisi slot pemain senior oleh Indra Sjafri, dan kehadirannya terbukti mengangkat performa Garuda Muda hingga mencapai partai final melawan Vietnam.
Insiden Tekel Horor Doan Van Hau
Final SEA Games 2019 menjadi titik paling kelam dalam kariernya. Pada menit ke-20, engkel Evan Dimas diinjak keras oleh bek Vietnam, Doan Van Hau, hingga membuatnya tak mampu melanjutkan pertandingan. Tanpa sosok gelandang kreatif tersebut, Indonesia kalah 0-3 dan harus puas dengan medali perak. Meski begitu, Evan menunjukkan jiwa besar dengan memaafkan Van Hau yang sempat meminta maaf atas insiden brutal tersebut.
Menghadiri Seremoni dengan Kursi Roda
Cedera parah itu memaksa Evan hadir di seremoni penyerahan medali dengan kursi roda, sebuah pemandangan yang menyayat hati bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Kini di usia 30 tahun, Evan Dimas tak lagi berkarier sebagai pemain profesional, dengan Persik Kediri menjadi klub terakhir yang ia bela pada 2024. Meski kariernya tak berjalan mulus di akhir, Evan tetap dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
