Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan gambaran mengenai kesiapan skuadnya sebelum menghadapi laga terakhir fase grup melawan Myanmar pada Jumat (12/12). Menurutnya, fokus utama tim saat ini adalah pemulihan kondisi fisik setelah menjalani pertandingan pertama yang berat.
Garuda Muda sebelumnya kalah tipis 0-1 dari Filipina pada partai pembuka Grup C, Senin (8/12). Sehari setelah kekalahan tersebut, pemain yang tampil sebagai starter mendapat jatah latihan ringan untuk memulihkan kebugaran, sementara pemain lainnya menjalani sesi taktik dan permainan kecil untuk menjaga ritme.
“Untuk hari ini, latihan difokuskan pada pemulihan,” ujar Indra Sjafri kepada awak media, Selasa (9/12).
Latihan Taktikal Digenjot Jelang Myanmar
Pada Rabu (10/12), barulah Timnas U-22 memulai persiapan spesifik menghadapi Myanmar. Indra menyebut bahwa sesi menjelang pertandingan akan dimanfaatkan untuk mengasah taktik dalam waktu yang terbatas.
“Besok sore kami baru mulai masuk ke persiapan taktikal untuk menghadapi Myanmar pada 12 Desember,” jelas pelatih asal Sumatra Barat itu.
Turnamen seperti SEA Games membuat tim tidak punya jeda panjang antarpertandingan, sehingga setiap sesi latihan harus dimanfaatkan secara maksimal. Garuda Muda dituntut tampil optimal untuk menjaga peluang lolos.
Nasib Indonesia Tidak di Tangan Sendiri
Meski kemenangan atas Myanmar menjadi harga mati, peluang Indonesia untuk melaju ke fase berikutnya tidak bergantung pada hasil mereka sendiri. Keberlanjutan langkah Garuda Muda juga ditentukan oleh pertandingan di Grup B, yakni pertemuan antara Vietnam dan Malaysia.
Situasi rumit ini membuat laga melawan Myanmar menjadi momen krusial, namun bukan penentu tunggal nasib Indonesia di SEA Games 2025.
