Jafri Sastra Pikul Misi Berat Benahi Dua Masalah Serius PSIS: Rekor Buruk Harus Segera Diputus!

Semarang – Masa jeda Pegadaian Championship 2025/2026 menjadi periode vital bagi PSIS Semarang. Pelatih baru, Jafri Sastra, dihadapkan pada serangkaian pekerjaan besar yang harus ia selesaikan demi mengangkat performa Mahesa Jenar yang tengah terpuruk.

Meski baru memimpin satu laga, Jafri membawa angin positif. Debutnya berbuah kemenangan pertama PSIS musim ini ketika menaklukkan Persiba Balikpapan 1-0 pada pekan ke-12 di Stadion Batakan. Hasil itu sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan selama 11 pertandingan sebelumnya.

Namun kemenangan tersebut tidak menghapus berbagai persoalan yang menumpuk. Jika ingin menjauh dari ancaman degradasi ke kasta ketiga, PSIS wajib memperbaiki dua titik lemah yang menjadi sumber permasalahan utama.


1. Lini Serang Masih Tumpul

Sampai pekan ke-12, produktivitas gol PSIS menjadi yang terburuk di Pegadaian Championship. Dalam 12 laga, mereka hanya mampu mencetak lima gol—catatan paling sedikit di antara 20 kontestan kompetisi.

Jafri mengakui sektor ini akan menjadi fokus utamanya:

“Data menunjukkan kami kesulitan mencetak gol. Semua sudah kami evaluasi. Semoga perbaikannya terlihat menjelang laga pada 27 Desember,” ujar pelatih 60 tahun itu.

Tantangan berikutnya juga berat, karena PSIS akan berjumpa Barito Putera, tim peringkat pertama Grup Timur yang sudah mengumpulkan 28 poin dari 12 pertandingan.


2. Pertahanan Keropos, Kebobolan Menumpuk

Selain serangan yang mandek, pertahanan PSIS juga menjadi sorotan besar. Dalam 12 pertandingan, gawang Mahesa Jenar sudah jebol 29 kali—yang terburuk kedua di liga, hanya lebih baik dari Sriwijaya FC dengan 33 kebobolan.

Jafri menegaskan sektor ini juga menjadi pekerjaan besar:

“Pertahanan menjadi masalah utama yang harus segera dibenahi, termasuk evaluasi kinerja di lini tengah,” ungkapnya.

Dengan statistik seperti ini, PSIS harus ekstra waspada menghadapi Barito Putera yang memiliki salah satu lini serang paling produktif di Grup Timur dengan 20 gol.


Perbaikan Taktis Jadi Agenda Utama

Selain sektor teknis, Jafri berfokus pada pembenahan cara bermain. Ia menilai transisi dan efisiensi permainan PSIS masih perlu peningkatan signifikan.

“Ketika menyerang, bertahan, dan kembali menyerang, semuanya harus diperhatikan. Kami ingin membangun pola yang lebih efektif,” jelas pemilik lisensi AFC Pro tersebut.

Ia menambahkan bahwa bermain sepak bola tidak selalu harus mengandalkan kecepatan atau dribel, melainkan memaksimalkan variasi taktik serta teknik yang ingin ia terapkan selama jeda kompetisi.

Mungkin Anda Menyukai