Pernah Berhadapan saat Pimpin Uzbekistan, Timur Kapadze Terkesan dengan Pemain ke-12 Timnas Indonesia

Nama Timur Kapadze kembali mencuat dalam pemberitaan sepak bola Indonesia. Pelatih asal Uzbekistan itu dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas Indonesia tak lama setelah ia mengundurkan diri dari jabatan pelatih kepala Timnas Uzbekistan, usai federasi setempat menunjuk Fabio Cannavaro sebagai penggantinya.

Spekulasi semakin menguat setelah Kapadze berkunjung ke Indonesia pekan lalu. Meski secara resmi ia datang sebagai duta pariwisata sebuah perusahaan, banyak pihak menilai kehadirannya sebagai tanda bahwa ia tengah membuka peluang untuk menangani Timnas Indonesia menggantikan Patrick Kluivert.

Di tengah ramainya rumor tersebut, Kapadze ternyata menyimpan kenangan khusus tentang pertemuannya dengan skuad Garuda. Momen itu terjadi pada semifinal Piala Asia U-23 2024, ketika Uzbekistan U-23 berhadapan dengan Timnas Indonesia U-23 besutan Shin Tae-yong di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.


Pertandingan Penuh Tekanan yang Berujung Kemenangan Uzbekistan

Dalam laga yang berlangsung pada 29 April 2024 itu, Uzbekistan menang 2-0. Khusayin Norchaev membuka skor pada menit ke-68, sebelum kesalahan Pratama Arhan pada menit ke-86 memastikan kemenangan skuad muda Uzbekistan.

Laga tersebut juga diwarnai kartu merah untuk kapten Timnas Indonesia U-23, Rizky Ridho. Kekalahan itu membuat Indonesia turun ke perebutan tempat ketiga, di mana mereka kemudian kalah 1-2 dari Irak. Sementara Uzbekistan U-23 sendiri harus puas menjadi runner-up setelah takluk 0-1 dari Jepang di final.


Kapadze: Indonesia Adalah Ujian Utama dalam Tiga Tahun Proyek Timnas Uzbekistan U-23

Kapadze mengenang pertandingan melawan Indonesia sebagai salah satu laga paling menentukan dalam kariernya.

“Pertandingan itu adalah evaluasi dari kerja keras kami selama tiga tahun. Melawan Indonesia merupakan ujian akhir, momen untuk melihat sejauh apa pencapaian kami dalam satu siklus penuh,” kata Kapadze kepada Zamin, Jumat (28/11/2025).

“Di sinilah kami menang dan memastikan tiket ke Olimpiade. Tekanannya sangat tinggi, atmosfernya menegangkan, dan setiap keputusan terasa penting,” lanjutnya.


Terkesan dengan ‘Pemain ke-12’ Timnas Indonesia

Satu hal lain yang sangat melekat dalam ingatan Kapadze adalah dukungan luar biasa dari suporter Indonesia. Meski bermain di Doha, mayoritas penonton yang hadir memadati stadion justru adalah diaspora Indonesia.

Stadion Abdullah bin Khalifa yang berkapasitas 10.000 kursi dihadiri 8.792 penonton, dan sekitar 80 persen di antaranya merupakan pendukung Indonesia. Sementara suporter Uzbekistan jumlahnya jauh lebih sedikit dan hanya menempati satu sektor stadion.

Delapan puluh persen stadion dipenuhi suporter Indonesia. Mereka mendorong tim mereka seperti pemain ke-12 sejati,” ujar Kapadze.

“Namun kami tidak menyerah hingga menit terakhir dan berhasil mencapai tujuan kami. Itu bukan sekadar pertandingan biasa, tetapi salah satu yang paling berkesan sepanjang karier saya. Indonesia sangat fleksibel dan memberikan perlawanan kuat,” tutup pelatih berusia 44 tahun itu.

Mungkin Anda Menyukai