Timnas Indonesia sukses menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun, tantangan lebih berat telah menanti. Garuda akan menghadapi lawan tangguh seperti Qatar, Arab Saudi, Oman, dan Uni Emirat Arab mulai Oktober 2025 mendatang.
Untuk menghadapi babak krusial ini, persiapan matang harus dilakukan sejak dini. Salah satu langkah strategis yang patut dipertimbangkan adalah menambah kekuatan lewat naturalisasi pemain keturunan. Strategi ini sebelumnya terbukti sukses meningkatkan kualitas tim, dengan kehadiran nama-nama seperti Calvin Verdonk, Jay Idzes, hingga Ole Romeny yang langsung memberi dampak signifikan.
Berikut lima pemain keturunan yang berpeluang memperkuat Timnas Indonesia di fase berikutnya:
1. Million Manhoef
Posisi: Winger
Usia: 23 tahun
Klub: Stoke City (Championship, Inggris)
Manhoef merupakan salah satu pemain keturunan yang sejak lama dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Ia tampil mengesankan saat berseragam Vitesse Arnhem dan kini melanjutkan karier di Inggris bersama Stoke City.
Dikenal sebagai winger cepat dan lincah, Manhoef piawai dalam duel satu lawan satu dan bisa bermain di kedua sisi lapangan. Pengalamannya bermain di liga dengan intensitas tinggi menjadi nilai tambah besar jika proses naturalisasinya terealisasi. Ia berpotensi menjadi senjata baru yang berbahaya di sisi sayap Garuda.
2. Mauro Zijlstra
Posisi: Penyerang tengah
Usia: 19 tahun
Klub: SC Heerenveen U-21
Masih berusia belia, Mauro Zijlstra adalah penyerang muda yang bermain untuk tim U-21 SC Heerenveen. Meskipun belum dikenal luas, kemampuan mencetak gol dan instingnya di kotak penalti membuatnya menonjol.
Mauro memiliki darah Indonesia dari pihak ayah dan terbuka pada kemungkinan membela Merah Putih. Jika dikembangkan secara tepat, ia bisa menjadi penyerang masa depan Indonesia dan memberikan kedalaman di lini depan.
3. Miliano Jonathans
Posisi: Winger
Usia: 21 tahun
Klub: FC Utrecht (Jong Utrecht)
Miliano merupakan pemain yang rutin tampil di Eerste Divisie bersama Jong Utrecht. Ia dikenal dengan gaya bermain menyerang, cepat, dan penuh determinasi. Dengan usia yang masih muda, Miliano berpotensi menjadi pemain sayap masa depan Timnas.
Kecepatannya bisa menjadi senjata tambahan dalam skema serangan balik cepat, dan kehadirannya dapat menciptakan kompetisi sehat dengan pemain seperti Rafael Struick dan Marselino Ferdinan.
4. Pascal Struijk
Posisi: Bek tengah
Usia: 25 tahun
Klub: Leeds United
Pascal Struijk adalah nama besar di antara pemain keturunan Indonesia. Ia telah lama tampil di level tertinggi bersama Leeds United dan punya atribut lengkap sebagai bek modern—kuat dalam duel, tenang saat menguasai bola, serta berani memulai serangan.
Jika bersedia membela Indonesia dan proses administrasi berjalan lancar, Struijk bisa menjadi pilar kokoh untuk lini belakang Garuda, sejajar dengan Jay Idzes dan Jordi Amat.
5. Thomas Poll
Posisi: Bek kiri
Usia: 23 tahun
Klub: SC Cambuur
Minimnya stok bek kiri berkualitas di Timnas membuat nama Thomas Poll layak dipertimbangkan. Ia bermain reguler bersama SC Cambuur dan dikenal sebagai bek yang kuat bertahan serta rajin membantu serangan.
Poll memiliki akurasi umpan silang yang baik dan bisa diandalkan untuk bermain sebagai fullback atau winger kiri. Jika dinaturalisasi, ia bisa menjadi solusi jangka menengah hingga panjang untuk sektor kiri pertahanan Indonesia.