Old Trafford menjadi saksi salah satu laga Liga Inggris paling menghibur musim ini saat Manchester United dan Bournemouth harus puas berbagi poin dalam duel penuh drama, Selasa (16/12/2025) dini hari WIB.
Pertandingan berintensitas tinggi itu berakhir imbang 4-4 setelah kedua tim silih berganti unggul. Di balik banjir gol dan aksi atraktif, laga ini juga membuka sejumlah persoalan yang masih membayangi skuad asuhan Ruben Amorim.
Manchester United sejatinya tampil agresif sejak menit awal. Tekanan beruntun membuat Bournemouth kesulitan keluar dari area pertahanan sendiri. Namun dominasi tersebut hanya menghasilkan satu gol di fase awal, sebelum serangkaian kesalahan di lini belakang mengubah arah pertandingan.
Amad Diallo membuka keunggulan tuan rumah melalui kerja sama rapi dua wing-back, Diogo Dalot dan Amad, yang diakhiri sontekan mudah sang winger. United terus menciptakan peluang lewat Mason Mount dan Bryan Mbeumo, tetapi ketajaman mereka tak sebanding dengan volume serangan.
Bournemouth yang minim peluang di 30 menit pertama justru tampil efektif. Antoine Semenyo memanfaatkan kesalahan Luke Shaw untuk menyamakan kedudukan. Menjelang turun minum, Casemiro membawa United kembali unggul lewat sundulan, meski kiper Djordje Petrovic dinilai kurang sigap mengantisipasi bola.
Babak kedua berjalan jauh lebih liar. Baru beberapa menit setelah jeda, Evanilson lolos dari kawalan dan kembali mengoyak gawang United. Tak lama berselang, Marcus Tavernier membawa tim tamu berbalik unggul lewat situasi bola mati setelah dijatuhkan Casemiro.
Ruben Amorim merespons dengan memasukkan sejumlah pemain ofensif, termasuk Benjamin Sesko yang baru pulih dari cedera. Dampaknya langsung terasa. Bruno Fernandes mencetak gol dari bola mati, disusul Matheus Cunha yang memanfaatkan sapuan buruk lini belakang Bournemouth.
Namun drama belum berakhir. Enam menit jelang laga usai, pemain pengganti Eli Junior Kroupi menunjukkan ketenangan luar biasa untuk menaklukkan Senne Lammens dan memastikan Bournemouth pulang dari Old Trafford dengan satu poin.
Di balik tontonan spektakuler tersebut, terdapat sejumlah catatan penting yang patut menjadi perhatian Ruben Amorim.
1. Casemiro: Penyelamat Sekaligus Masalah
Casemiro kembali menunjukkan naluri golnya di momen krusial lewat sundulan yang membawa Manchester United unggul menjelang turun minum. Gol itu menjadi yang keempat baginya di Liga Inggris musim ini—catatan impresif untuk seorang gelandang bertahan.
Namun kontribusi tersebut dibayangi masalah disiplin. Casemiro diganjar kartu kuning di awal babak kedua yang membuatnya harus absen pada laga berikutnya akibat akumulasi. Absensi ini menjadi kerugian besar mengingat perannya sebagai penyeimbang dan pemutus serangan lawan.
Masalah ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, Casemiro juga sempat absen akibat kartu merah. Bagi Ruben Amorim, Casemiro adalah sosok vital yang kerap menghadirkan dilema antara kontribusi besar dan risiko tinggi.
2. Eksperimen Lini Belakang Belum Berbuah Manis
Menjelang laga, Amorim memberi sinyal perubahan pendekatan dari formasi tiga bek ke empat bek. Dalam beberapa fase pertandingan, United memang terlihat bertahan dengan empat pemain sejajar, sementara Dalot dan rekan-rekannya bergantian membantu serangan.
Namun implementasinya belum berjalan mulus. Koordinasi antarbek kerap goyah, terutama saat menghadapi transisi cepat Bournemouth yang piawai mengeksploitasi ruang di belakang pertahanan.
Situasi ini diperparah oleh penampilan Senne Lammens yang kurang meyakinkan. Sang kiper dinilai bisa berbuat lebih pada salah satu gol lawan. Secara keseluruhan, laga ini menegaskan bahwa eksperimen lini belakang United masih membutuhkan banyak penyesuaian.
3. Piala Afrika Jadi Pukulan Tambahan
Amad Diallo tampil menonjol di babak pertama. Winger asal Pantai Gading itu lincah, agresif, dan menjadi pencetak gol pembuka yang menghidupkan serangan United.
Namun performa apik tersebut datang bersamaan dengan kabar kurang menyenangkan. Amad dipastikan absen sementara untuk memperkuat negaranya di ajang Piala Afrika. Kehilangan pemain dengan karakter eksplosif sepertinya menjadi tantangan besar bagi Amorim.
Masalah United bertambah karena Bryan Mbeumo dan Noussair Mazraoui juga akan absen akibat agenda internasional yang sama. Opsi rotasi kian terbatas, terutama di sektor sayap dan lini belakang, pada periode krusial kompetisi domestik.
4. Semenyo Kian Menarik Perhatian
Antoine Semenyo kembali membuktikan dirinya sebagai penyerang yang efisien. Meski Bournemouth minim peluang di babak pertama, ia mampu memaksimalkan satu kesalahan kecil untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Kontribusi tersebut menambah daftar performa konsistennya musim ini. Semenyo dikenal sebagai pemain yang tak membutuhkan banyak sentuhan untuk memberi dampak—atribut berharga di Liga Inggris yang sarat intensitas.
Tak mengherankan jika namanya mulai dikaitkan dengan klub-klub besar. Jika performanya terus stabil, Bournemouth bisa menghadapi godaan serius di bursa transfer mendatang.
5. Masalah Lama: Sulit Mencatat Clean Sheet
Hasil imbang ini kembali menegaskan masalah klasik Manchester United musim ini: sulit menjaga gawang tetap perawan. Dari 17 laga liga, United baru sekali mencatat clean sheet—angka yang jauh dari harapan tim dengan ambisi papan atas.
Ironisnya, masalah ini muncul meski United kerap mendominasi pertandingan. Dalam laga ini, mereka unggul dalam penguasaan bola dan jumlah tembakan, tetapi tetap kebobolan akibat kesalahan posisi dan lemahnya antisipasi di momen krusial.
Bagi Ruben Amorim, situasi ini menjadi alarm keras. Tanpa pembenahan serius di lini pertahanan, dominasi permainan United akan terus terasa hampa dan kemenangan sulit diraih secara konsisten.
