Newcastle United tampaknya tengah memanfaatkan momentum di bursa transfer musim panas 2025 dengan jeli. Situasi keuangan yang tengah menekan Aston Villa membuat mereka berpeluang besar memboyong salah satu gelandang incaran seharga 40 juta pound, atau setara kurang lebih 875 miliar rupiah.

Aston Villa sendiri saat ini sedang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Persiapan mereka menghadapi musim 2025/2026 terganggu setelah UEFA menjatuhkan sanksi terkait pelanggaran aturan Squad Cost Ratio (SCR) — regulasi yang membatasi persentase pengeluaran gaji pemain terhadap total biaya klub. The Villans tercatat menghabiskan sekitar 80 persen dari total pengeluaran klub hanya untuk membayar gaji skuad, jauh di atas batas ideal yang ditetapkan.

Pada Juli lalu, klub asuhan Unai Emery ini juga harus membayar denda sebesar 9,5 juta pound akibat pelanggaran tersebut. Kondisi tersebut memaksa manajemen Villa untuk lebih berhati-hati dalam bergerak di pasar transfer. Bahkan, mereka kini harus mencari pemasukan tambahan agar neraca keuangan tetap sehat dan terhindar dari hukuman yang lebih berat.

Hingga pertengahan bursa transfer musim panas, Aston Villa baru mendatangkan dua pemain anyar: Evann Guessand dari OGC Nice dengan biaya 26 juta pound, dan Yasin Ozcan dari Kasimpasa senilai 5,8 juta pound. Di sisi lain, opsi untuk menjual beberapa pemain inti mulai menjadi pertimbangan serius demi menyeimbangkan kas klub.

Kesempatan inilah yang coba dimanfaatkan oleh Newcastle United. Dengan kekuatan finansial yang lebih stabil, The Magpies bergerak cepat untuk mendekati gelandang bidikan mereka. Negosiasi dilaporkan sudah berada di tahap akhir, dan hanya tinggal merampungkan detail kesepakatan sebelum transfer resmi diumumkan.

Jika proses ini berjalan mulus, Newcastle tidak hanya akan mendapatkan tambahan kekuatan di lini tengah, tetapi juga menunjukkan bagaimana klub bisa mengambil keuntungan dari kesulitan rivalnya di Premier League. Sementara itu, bagi Aston Villa, kesepakatan ini mungkin terasa pahit, namun menjadi langkah yang hampir tak terhindarkan demi menyelamatkan kondisi finansial mereka.

Mungkin Anda Menyukai